Minggu, 16/06/2024 - 03:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Curhat Kekesalan Ibu-Ibu Akibat Harga Ayam Masih Mahal di Pasar

Pedagang daging ayam melayani pembeli di salah satu lapak di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Kenaikan harga daging ayam dan telur ayam ras yang terjadi hampir sebulan terakhir di pasar tradisional mulai dikeluhkan konsumen. Pasalnya, kenaikan harga yang diterima cukup tinggi di saat harga-harga kebutuhan pokok lainnya ikut mengalami peningkatan. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Hal ini seperti yang dirasakan Robi (32 tahun), warga Jakarta Selatan. Ia mengaku kenaikan harga telur dan ayam cukup membuatnya kesal karena menambah pengeluaran untuk bahan pangan. 

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

“Saya kesal mau makan telur harganya mahal, makan ayam mahal, apalagi daging. Sekarang saja, belanja Rp 100 ribu seperti tidak dapat apa-apa,” katanya kepada Republika.co.id, Ahad (23/7/2023). 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Ia menuntut pemerintah untuk tidak sekadar menyampaikan semua kondisi pangan aman. Upaya-upaya yang selama ini diklaim dilakukan untuk menurunkan harga semestinya ditinjau ulang, bila perlu dengan mengganti kebijakan agar harga pangan dapat kembali terjangkau bagi masyarakat. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Insiden Mesin Pesawat Terbakar, Komnas Haji Desak Kemenhub Inspeksi Garuda

“Masa didiamkan saja? Cuma operasi pasar, sudah tahu tidak terbukti turunkan harga ya ganti kebijakan. Terserahlah pokoknya harga itu jangan naik terus. Masalahnya, gaji saja tidak naik-naik. Naik juga sedikit, tapi harga pangan semuanya mahal,” tegasnya. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Hal senada disampaikan Mur (55) warga Depok, Jawa Barat. Ia mengaku mendapatkan telur dengan harga hingga Rp 32 ribu per kg dari sebelumnya hanya sekitar Rp 27 ribu per kg. Kenaikan bahan pangan telur dirasakan olehnya ketika bahan pangan lainnya juga tengah naik. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Dia menilai, langkah pemerintah dalam menstabilkan harga cenderung lambat sehingga membuat kenaikan harga begitu terasa bagi masyarakat biasa seperti dirinya. Apalagi, perempuan yang memiliki usaha sampingan katering itu sangat terpengaruh oleh kenaikan harga pangan. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Hipmi: Perlu Investasi Pengering dan Silo Modern Dorong Produksi Jagung

“Saya minta pemerintah segera ambil langkah terbaik dan cepat menstabilkan harga telur jadi Rp 27 ribu lagi seperti dulu,” katanya. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional, rata-rata harga daging ayam ras secara nasional mencapai Rp 37.180 per kg. Harga tertinggi terdapat di wilayah Jakarta yang tembus Rp 40 ribu per kg. Adapun, tren harga ayam kali ini sudah jauh melampui acuan pemerintah sebesar Rp 36.750 per kg seperti diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Begitu pula dengan telur ayam, data mencatat rata-rata harga di Jakarta mencapai Rp 31.600 per kg atau melampaui dari acuan pemerintah Rp 27 ribu per kg. 

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

قَالَ إِن سَأَلْتُكَ عَن شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي ۖ قَدْ بَلَغْتَ مِن لَّدُنِّي عُذْرًا الكهف [76] Listen
[Moses] said, "If I should ask you about anything after this, then do not keep me as a companion. You have obtained from me an excuse." Al-Kahf ( The Cave ) [76] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi